Saya sedang dalam proses mendaftar salah satu Universitas di Swedia. Dalam persyaratannya, mereka mencantumkan bahwa di Bachelor degree, harus ada pelajaran tertentu minimal ‘misalnya’ 30 cr. Setelah saya search-search, ternyata di Swedia, setiap jenjang apapun, setiap semester mahasiswa harus mengambil 30 cr (tingkat Bachelor 180 cr selama 3 tahun, tingkat Master 120 cr selama 2 tahun). Sedangkan di Indonesia, setiap semester harus mengambil minimal 18 SKS, dimana 18 SKS saja sudah cukup berat mengerjakan tugasnya, apalagi kalau 30 SKS.
Oleh karena itu saya berkesimpulan kalau sistem “cr” di Eropa berbeda dengan sistem “SKS” di Indonesia. Apakah ada yang tahu apakah perbedaan sistem ini? Apakah ada yang tahu bagaimana konversi dari sistem “cr” ke sistem “SKS” ini?
Dear rekan laskar bea siswa, Saya membutuhkan info tentang bea siswa Aminef. Untuk melamar aminef, apakah harus diterima dulu di universitas di Amerika ataukah aminef yang membantu penempatan kita? Saya mencoba mencari info di websitenya […]
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan disusul oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dinobatkan sebagai perguruan tinggi terbaik nomor satu di Indonesia Tahun 2014. Penetapan peringkat PT ini dilakukan oleh 4International College and Universities (4ICU) pada 20 […]
Dear laskar beasiswa, Saya ingin memperoleh informasi dan sekaligus saran dari teman-teman semua mengenai permasalahan pilihan “bekerja dulu atau lanjut kuliah”. Saya adalah mahasiswa S2 di IPB yang insya allah akan lulus bulan ini. Dosen-dosen […]
Pusat Informasi Universitas Swasta Indonesia | Undira | USI | UPM | USB