saya penerima beasiswa Dikti-Neso untuk Ph.D program, sebuah skema baru kerjasama Dikti dengan Neso (Nuffic). Skema ini baru diluncurkan akhir tahun lalu, dan dibuat karena Dikti hanya mau mendanai 3 tahun untuk PhD, sedangkan di Ph.D di Belanda rata-rata bisa didapat dalam jangka 4 tahun.
Dalam skema itu dikatakan bahwa 3 tahun pertama didanai Dikti (sama dengan Beasiswa Luar Negeri Dikti yang reguler), dan tahun keempat didanai oleh Neso (atau mungkin badan lain, yang menjadi pertanyaan saya di bawah ini nanti).
Yang menjadi masalah adalah hal ini:
Di dalam syarat beasiswa ini, ada diminta agar universitas di Belanda tempat kita mendaftar Ph.D memberikan pernyataan bahwa tahun keempat akan didanai mereka.
Ketika membicarakan kemungkinan beasiswa Dikti-Neso ini dengan universitas di Belanda, professor calon promotor saya menyatakan bahwa dia tidak bisa menjanjikan adanya dana tahun keempat. Satu-satunya universitas yang menjanjikan itu kelihatannya hanya Groningen University, yang memang juga memberikan free housing untuk mahasiswa PhDnya, terutama yang dari Dikti. Dan omong-omong, Groningen juga menalangi dana bulanan untuk living cost kalo Dikti (sepert biasa) tidak memberikan dana bulanan pada wal-awal tahun.
Sayangnya, calon promotor saya bukan dari Groningen.
Waktu ditanyakan ke Dikti, (saya menanyakannya di wawancara beasiswa Dikti-Neso ke pewawancara dari Dikti), info yang saya dapat dari mereka adalah: biaya tahun keempat ditanggung Neso, yang akan mentransfer uangnya ke universitas di Belanda, jadi pencairan oleh universitas di Belanda.
Dengan informasi ini, saya tentunya lega, saya sampaikan ke profesor saya, dan ini membuat beliau juga tenang, sehingga LoA bisa didapatkan.
Yang ingin saya tanyakan adalah, sebenarnya yang benar yang mana:
tahun keempat ini dibiayai Neso atau dibiayai universitas di belanda?
Kalau dibiayai Universitas di Belanda, kenapa skemanya namanya DIkti-Neso? Apa peran Neso di sini? Hanya pihak ketiga, penghubung? Kalau cuma penghubung, sebenarnya semua kandidat yang akan sekolah Ph.D tidak menghubungi profesor mereka melalui Neso kok, masing-masing mengontak sendiri-sendiri.
Mohon pencerahannya sebelum saya sudah terlanjur memilih Dikti-Neso ini. Kuatirnya, skema ini diluncurkan sebelum kerjasamanya dijajaki dengan benar-benar matang.
dear faisal wah termasuk beruntung sekali ya keterima di fulbright, gw daftar dan ga masuk.. hehe.. sekarang belajar GRE sendiri deh pake buku kaplan. bagus dan lengkap. soalnya dibagi 3 tahap, easy, intermediate, sama advaced. […]
salam semua! saya siswi kelas 2 sma, saya ingin mendapatkan beasiswa luar negeri selulusnya dari sma. apakah memungkinkan? lalu, persiapan apa saja yang bisa saya lakukan dari sekarang? dan lembaga mana saja yang perlu saya perhatikan? terima […]
Informasi yang saya peroleh dari IALF, mereka hanya bisa melegalisir sertifikat IELTS yang dikeluarkan oleh test centre mereka sendiri. Misal jika saya tes di IALF Bali, maka saya tidak bisa legalisir di IALF Jakarta. Pengalaman […]
Pusat Informasi Universitas Swasta Indonesia | Undira | USI | UPM | USB