Saya kira tidak perlu karena dgn adanya cap asli/ttd dr pihak kampus pd translated dokumen sudah menandakan bhw dokumen tersebut sah dan diterjemahkan apa adanya (tnp mengubah nilai, predikat, dsb dlm ijazah tsb). *hasil yg sama yg bakal kita dapetin klo pake sworn translator ini sih* 😛
Fyi, bahkan terjemahan dr kampus mungkin lebih diterima drpd yg diterjemahkan sworn translator karena yg dr kampus tentu saja sifatnya lebih Official (resmi). Contohnya beasiswa Fulbright, utk para kandidat yg lulus tahap interview, mereka diminta mengirimkan ijazah versi b.ing. Dan untuk hal tersebut, lebih ditekankan bagi mereka agar mengirim ijazah b.ing yg dikeluarkan oleh universitas, bukan hsl terjemahan pihak luar.
Lagian, sworn translator lmyn mahal menurut saya, hehe, per lembar aja 75-100rb. mendingan pake yg udah di-issue kan sama univ. 🙂
Dear para sahabat beasiswa, Perkenankan saya mohon info mengenai beasiswa Hubert. H Humphrey dari Aminef tahun ini. Kebetulan situs www.aminef.or.id tidak berhasil diakses dan sudah mengirim email juga belum ada balasan. Pertanyaan saya adalah sebagai […]
Dear Milister, Saya cuma sekedar bertanya, kemarin saya baru saja dapet hasil test IELTS yg ternyata cuma 5.5 .. Menurut temen2 skor segini cuma buang2 waktu untuk apply erasmus mundus gak (EM kan butuh min […]
Seingat saya, saya dulu mengajukan BU tdk pakai surat rekomendasi ya. Yg penting hanya LoA. Walau untuk mendptkan LoA musti pakai surat rekomendasi dari dosen S1 (saya apply utk S2) good luck! Sent from my […]
Pusat Informasi Universitas Swasta Indonesia | Undira | USI | UPM | USB