Saya kira tidak perlu karena dgn adanya cap asli/ttd dr pihak kampus pd translated dokumen sudah menandakan bhw dokumen tersebut sah dan diterjemahkan apa adanya (tnp mengubah nilai, predikat, dsb dlm ijazah tsb). *hasil yg sama yg bakal kita dapetin klo pake sworn translator ini sih* 😛
Fyi, bahkan terjemahan dr kampus mungkin lebih diterima drpd yg diterjemahkan sworn translator karena yg dr kampus tentu saja sifatnya lebih Official (resmi). Contohnya beasiswa Fulbright, utk para kandidat yg lulus tahap interview, mereka diminta mengirimkan ijazah versi b.ing. Dan untuk hal tersebut, lebih ditekankan bagi mereka agar mengirim ijazah b.ing yg dikeluarkan oleh universitas, bukan hsl terjemahan pihak luar.
Lagian, sworn translator lmyn mahal menurut saya, hehe, per lembar aja 75-100rb. mendingan pake yg udah di-issue kan sama univ. 🙂
Dear rekan2 milist yang baik, semoga senantiasa sehat dan bersemangat. Saya ingin menanyakan info tentang studi di Halal Products Research Institute UPM. Adakah rekan2 yang mengambil studi di sana dan apakah ada beasiswa yang bisa […]
Halo teman-teman semua, Nama saya Krisma, sedang kuliah tingkat 2 di Universitas Indonesia Fakultas Psikologi. Rencananya setelah lulus S1 saya ingin sekali dapat sekolah penerbangan. Untuk itu apakah teman-teman punya info tentang beasiswa untuk sekolah […]
Dear Andrea, Banyak cara untuk bisa mengikuti program Ph.D Cog Scie/ Cog Neuro di dunia ini. Bisa lewat Fulbright (bila ingin ke Amerika), lewat posisi Graduate Assistant di individual kampus di Amerika (Karena Ph.D student […]
Pusat Informasi Universitas Swasta Indonesia | Undira | USI | UPM | USB