Saya ada teman di kampus yang asalnya dari UGM dan ke Kyudai untuk menganalisis sampel-sampelnya. Jadi dia mengambil data di Indonesia tapi mengolahnya di Kyudai karena di Indonesia tidak ada alatnya. Mungkin kamu bisa seperti itu juga. Jadi nanti di universitas tujuan status kamu sebagai research student (sekitar 6 bulanan). Setahu saya, kebanyakan kasus akan seperti itu. Jadi bukan berarti kamu mengambil data dan menganalisis di luar negeri tapi hanya ikut menganalisis saja di luar negeri. Kalau ingin mengikuti jalur seperti itu, banyak beasiswa untuk research student. Kalau ke Jepang, ada Monbukagakusho untuk research student. Tapi yang paling penting kamu harus mengontak salah satu sensei di universitas Jepang yang akan jadi pembimbing kamu di Jepang. Lebih bagus kalau misalnya pembimbing kamu di Indonesia kenal atau tahu sensei tersebut jadi kerjasamanya akan lebih enak.
— Regards,
Brenda Ariesty Kusumasari ブレンダ アリエスティ クスマサリ Economic Geology Laboratory Department of Earth Resource Engineering Graduate School of Engineering Kyushu University Ito Campus Japan
Mudah mudahan bisa membantu : Jerman punya aturan sendiri mengenai hubungan antara besaran beasiswa dan orang yang ditanggungnya. Misal DAAD, menanggung istri dan anak (disesuaikan dengan aturan Jerman dan negara bagian ersangkutan). Kalau Dikti tidak […]
Teman2,, alhamdulillah saya lolos jadi delegasi indonesia pada acara 24th IYLC (International Youth Leadership Conference) di Ceko pada tanggal 22-27 Juli2012.. naah berkenaan dengan event itu?ane butuh info untuk nyari sponsorship, adakah teman2 yang punya […]
Dear milis group, Saya butuh bantuan informasi dari rekan-rekan. Saya ingin meneruskan pendidikan S2 di universitas di korea.Namun sebelumnya saya ingin tanya pengalaman rekan2 yang sedang atau pernah studi disana. Menurut beberapa teman, umumnya supervisor […]